Home » » Jocelin Go,IPK Sempurna Berkat Disiplin Waktu

Jocelin Go,IPK Sempurna Berkat Disiplin Waktu

Posted by SAINS IS MY WORLD on Friday, May 6, 2011




Hard works, beats talent”. Ungkapan tersebut nampaknya cocok untuk menggambarkan sosok seorang Jocelin Go. Mahasiswi S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair ini berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna (4,00), dengan masa studi hanya 3,5 tahun. Prestasinya ini mungkin bukan yang pertama dan satu-satunya sepanjang sejarah lulusan Universitas Airlangga, namun apa yang dicapainya telah membuat banyak orang berdecak kagum, dan bisa menjadi motivasi positif bagi yang lain.
Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa apa yang diraih Joice, sapaan akrabnya, adalah lantaran ia memang memiliki otak encer atau pandai. Tapi yang tidak boleh dikesampingkan adalah bahwa selalu ada kerja keras dibalik itu semua. “Sebenarnya kalau ditanya apa rahasianya, sama saja sih, aku juga sama kayak teman-teman yang lainnya kok,” ujar Joice. 
Meski begitu, ia mengaku memang cukup disiplin dalam menerapkan jadwal belajar untuk dirinya sendiri. “Buat aku Senin sampai Jumat adalah benar-benar weekdays. Ada atau nggak ada jadwal kuliah, aku harus menyisihkan waktu untuk belajar,” tuturnya. Definisi belajar yang dimaksud Joice yaitu mulai dari menyelesaikan semua tugas-tugas kuliah, mereview materi kuliah yang sudah didapatnya, hingga menyiapkan bahan sebelum kuliah berlangsung. “Kebetulan aku suka membaca, jadi sebelum masuk kelas aku menyempatkan diri membaca materi kuliah. Ngerti nggak ngerti, tapi yang penting nggak masuk kelas dalam keadaan blank,” imbuhnya. Tidak ada istilah ”sistem kebut semalam” dalam kamus Joice, sehingga ia tidak pernah keteteran saat musim ujian tiba. Baginya mencicil materi ujian memberikan keuntungan tersendiri. 
Selain itu ada lagi resep khususnya sehingga bisa mempertahankan IPK terus 4,00 sampai ia lulus. “Aku ingat sekali dengan perkataan seorang dosenku di semester satu. Kebanyakan anak meremehkan UTS karena mengganggap bobot nilainya tidak sebanyak saat UAS. Padahal alangkah baiknya saat UTS kita juga berusaha maksimal agar mendapat nilai bagus,” tukasnya. Menurut Joice, soal UAS umumnya lebih susah dibanding soal UTS, sehingga tidak jarang justru nilai jeblok saat UAS. “Kan enak kalau UTSnya sudah bagus, kita sudah punya modal nilai,” ujar anak tunggal ini menambahkan.
Selain kuliah, Joice sehari-hari aktif mengikuti kelas bahasa inggris di luar kampus. Ia juga aktif mengikuti aneka macam kompetisi akuntansi. Beberapa gelar juara pun berhasil diraihnya, diantaranya juara dua Accounting Competition dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), juara satu Brawijaya Accounting Fair 2009, juara satu National Accounting Week 2010, dan juara dua National Accounting Olympiade Gadjah Mada Accounting Days 2010. 
Ia mengaku punya alasan tersendiri mengapa dirinya tidak aktif di dalam organisasi atau kegiatan-kegiatan kampus. “Prinsipku semua hal itu harus dilakukan dengan fokus. Kalau aku ikut kegiatan kampus pasti nanti susah membagi waktu antara organisasi dan kuliah. Oleh karena itu aku lebih memilih ikut kompetisi sebagai sarana melatih teamwork,” papar Joice. 

Itu juga yang menjadi alasannya tidak magang di kantor akuntan seperti kebanyakan teman-temannya yang lain. “Sama saja sih, aku juga kurang setuju dengan mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Karena menurutku, segala sesuatu itu sebaiknya dilakukan step by step. Selesaikan dulu kuliah, baru kemudian fokus dengan dunia karir,” jelasnya. 
Namun ia menyadari semua itu kembali lagi pada pilihan pribadi masing-masing. Saat berita ini ditulis, Joice yang pernah menjadi Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional pada tahun 2009 lalu ini sudah diterima di PricewaterhouseCoopers, salah satu kantor akuntan terbaik di dunia. Jadi, siapa yang ingin menyusul langkah Joice ?
Sumber :  www.unair.ac.id


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
.comment-content a {display: none;}